twitter


Kesimpulan presentasi kelompok 6, mengenai uang dan bank..


Uang..uang..uang dan uang... kalau udah denger yang namanya uang, telinga kita langsung nyambung. kalau udah ngelihat uang, mata kita akan melotot.. hahhaha ya siapa sih yang gak suka dan ga butuh uang? pasti nya pada suka uang kan, secara uang berperan dalam kebutuhan kita sehari-hari. kalau gak ada uang mau makan dari mana? mau beli baju dari mana???hahha...
Zaman sekarang beda dengan zaman dulu, zaman dulu sebelum adanya uang, masyarakatnya membuat kebutuhannya sendiri, tapi coba kita pengennya yang instan kan?.
ya tapi yang namanya manusia gak akan berhenti sampai situ aja, akhirnya tercetus lah sistem barter. sistem dimana terjadi tukar-menukar barang. Sampai akhirnya tercipta lah uang yang dibuat oleh Bank Indonesia. Uang yang dikeluarkan adalah uang kartal, yang berbentuk uang logam dan uang kertas. Dengan adanya uang transaksi pembayaran pun jadi lebih gampang, gak harus memakai sistem barter lagi. Tapi sayangnya ada oknum yang tidak bertanggung jawab, yaitu oknum yang membuat uang palsu, hal ini sangat merugikan untuk masyarakat. ya kalau uang palsunya itu nominalnya kecil sih gak papa,, tapi kalau nominalnya 50 ribu atau 100 ribu kan ya sayang banget...hhaha...
Sejauh ini sih pemerintah telah melakukan pencegahan uang palsu, yaitu dengan cara edukasi / sosialisasi (dilihat, diraba, diterawang) agar masyarakat lebih teliti lagi bila menerima uang dalam nominal yang besar. Pemerintah juga telah mereduksi penarikan uang yang sudah tidak layak dipasaran (lecek / kumel), bahkan ada tempat untuk pembakaran uang di Cilangkap, penjaganya itu adalah orang yang sudah lulus uji keloyalitasan. Masuk ketempat pembakaran itu sangat ketat, karena yang masuk ke situ harus memakai pakaian khusus yaitu jubah yang tidak berkantong,, ya iyalah nanti kalau banyak kantongnya banyak yang korupsi donk...
Indonesia kan udah banyak koruptornya,, masa mau nambah lagi sihh...hahhaahha


Saatnya menyimpulkan materi presentasi kelompok 5 mengenai Analisis Pendapatan Nasional.


Kayanya kalau udah dengar yang namanya analisis, pikiran kita pasti bilang "ah elah ribet banget sih", hahaha secara pusing gitu, apalagi harus menganalisis pendapatan nasional. Ya tapi memang semuanya itu harus di analisis agar semua jelas. Manfaat dari menganalisis pendapatan nasional adalah untuk dapat mendapatkan data-data terperinci, apa aja sih barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu negara dalam satu periode. kalau bicarain masalah pendapatan ataupun uang, pasti ada hubungannya dengan inflasi. Apa sih inflasi itu? Inflasi adalah kenaikan harga. Harga naik tapi tidak bisa diimbangi oleh daya beli konsumennya, kembali lagi karena faktor pendapatan yang kurang. Kurva Philip mengatakan hubungan antara inflasi dan pengangguran, bila inflasi naik maka pengangguran akan turun. Bahkan apabila pertumbuhan ekonomi naik 1% maka pengangguran akan turun 0,46%. AKAN TETAPI pernyataan kurva philip itu tidak sesuai di Indonesia, karena walaupun harga naik, tetap aja terjadi lautan pengangguran. Sungguh sangat menyedihkan ... hikz..hikz...
Faktor yang mempengaruhi kemajuan nasional adalah :
1. Kondisi sosial
* lingkungan hidup
tidak bisa dipungkiri lingkungan hidup adalah hal yang sangat berpengaruh, kalau lingkungannya baik, maka kita akan baik, tapi sebaliknya kalu lingkungan itu "kotor" maka kita pun akan "kotor".
* Cara Orang Tua Membesarkan
Orang tua pasti ingin yang terbaik dalam membesarkan anaknya, jika didikan kepada anaknya baik, maka anaknya pun akan baik. tapi kalau gak baik, ya gak baik nanti anaknya.
* Ekonomi Sulit
Kalau ekonomi sulit, bagaimana akan maju dan baik. orang yang benar-benar terhimpit masalah ekonomi, pasti mereka akan melakukan cara apapun untuk mendapatkan uang, walaupun dengan cara yang salah. Contoh, di sebuah kota jika Orang Tua mempunyai seorang anak perempuan itu merupakan sebuah aset yang istimewa, karena sang anak itu pasti akan menghasilkan uang (tau kan maksudnya,,,hehehe).

2. Politik
Politik juga berpengaruh dalam kemajuan nasional. poltik yang stabil dan baik, akan menarik para pemegang saham untuk bergabung, akan tetapi politik yang tidak stabil akan membuat para pemegang saham bubar.
Sehingga Pemerintah harus meneliti dengan baik sektor apa yang tinggi, yang akan meningkatkan pendapatan bagi negara.


Saya akan menyimpulkan presentasi kelompok 4, mengenai struktur pasar.


pasar adalah tempat para pembeli dan penjual bertemu untuk melakukan transaksi jual-beli. Dalam masyarakat, biasanya yang terkenal hanya pasar tradisional dan pasar modern. Padahal banyak sekali jenis-jenis pasar.
- pasar monopoli
- pasar oligopoli
- pasar duopoli
- pasar monopolistik
- pasar monopsoni
dalam presentasi kemarin, kita lebih membicarakan tentang masalah pasar monopoli. Pasar monopoli tidak hanya dilakukan di negara luar saja, namun di negara kita Indonesia pun pasar monopoli juga dilakukan. Pasar monopoli yang ada di Indonesia adalah PLN dan POS.
Indonesia adalah negara yang kaya, kaya akan sumber daya alam dan kaya sumber daya manusia. Akan tetapi kenapa Indonesia banyak sekali perusahaan asing, jangan kan perusahaan asing, perusahaan swasta pun kebanyakan dipimpin oleh orang asing. Padahal orang kita pun banyak kok yang pintar-pintar, dan mampu memimpin perusahaan. Buktinya orang Indonesia banyak yang berhasil memimpin perusahaan di negara luar. yang jadi pertanyaan kenapa orang Indonesia lebih dipercaya di negara luar daripada di negaranya sendiri? Fenomena ini sungguh sangat menyedihkan.di Indonesia banyak barang-barang tambang yang terbaik, yang tidak dimiliki oleh negara lain. contoh emas yang ada di papua, emas disana adalah emas yang paling bagus sedunia, akan tetapi kenapa tidak diolah dengan baik. Hal itu dapat membuat negara lain untuk mengambilnya. Indonesia kalau aset sumber dayanya sudah direbut oleh negara lain, baru cepat bertindak, contoh batik dan reog ponorogo. Menurut saya seharusnya perusahaan negara kita ini dipimpin oleh orang kita saja, jangan orang asing.


saya akan menyimpulkan presentasi kelompok 3, mengenai perilaku produsen . .


Di dunia pasar, pasti ada yang namanya produsen dan konsumen. Produsen adalah seseorang/sekelompok yang membuat usaha untuk menghasilkan suatu barang yang akan dijual ke pasar. Konsumen adalah pihak yang membeli barang tersebut...
Mereka saling berkaitan, tidak mungkin produsen menjual barangnya kalau tidak ada konsumen. Dalam hal memproduksi dan menjual barang dagangannya produsen harus mempunyai ide dan inovasi yang terus berkembang, menghasilkan barang yang dapat diterima oleh masyarakat..
Produsen juga harus mensurvei terlebih dahulu, kira-kira barang-barang apa saja sih yang lagi dibutuhkan masyarakat. Produsen jangan hanya menghasilkan barang yang sedang booming di negara luar, karena belum tentu barang yang dijual dinegara luar itu dapat diterima di budaya kita ini. sehingga tidak jarang banyak produsen yang bangkrut, karena barang yang dihasilkannya tidak laku di pasaran.
Penyebab produsen bangkrut adalah karena tidak efisien dan banyak isu tentang produk yang dihasilkan. Sebagai contoh, sebulan yang lalu marak sekali pemberitaan mengenai virus yang ada pada susu formula. Hal ini sangat memungkinkan turunnya peminat konsumen untuk membeli.
Jika produsen ingin bangkrut, produsen harus menggunakan strategi produk (inovasi baru), seperti dalam minuman, produsen membuat kembali kemasan yang lebih unik dan membuar rasa yang macam-macam, sehinnga memunculkan minat konsumen untuk membeli..


Kesimpulan presentasi kelompok 2 mengenai Perilaku Konsumen.


Saya menyimpulkan konsumen adalah mereka yang memiliki pendapatan (uang) dan menjadi pembeli barang dan jasa di pasar. dalam kegiatan jual-beli pastinya ada konsumen, ya kalau tidak ada konsumen siapa yang mau beli.
Terdapat 2 teori pendekatan untuk mempelajari perilaku konsumen dalam mengkonsumsi suatu barang:

1. Pendekatan Kardinal

2. Pendekatan Ordinal

Perilaku konsumen didasari oleh Motif, Motivasi dan kebutuhan konsumen.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen:

Kekuatan Sosial Budaya

Budaya

Kekuatan Faktor Psikologis

Faktor Sikap Dan Keyakinan

Konsep Diri

· K

GGcontoh yang nyata dalam kehidupan saat ini, tidak jarang anak muda sekarang banyak yang membeli suatu barang hanya karena style yang lagi update seperti HP BlackBerry, tidak hanya para karyawan atau mahasiswa yang memakai HP itu tetapi anak SD pun memakai HP tersebut. Apa anak SD itu sudah pasti bisa memakai BB? yang sudah dewasa aja belum tentu mengerti semua aplikasi yang telah disediakan di hp itu, apalagi anak SD. Kebanyakan orang terlalu mengikuti mode yang lagi naik daun, hal ini menurut saya terlalu mengikuti ego sehinnga tak jarang muncul kesenjangan sosial.


Kesimpulan dari presentasi kelompok 1 mengenai penentuan harga, permintaan dan penawaran.

Saya menyimpulkan penentuan harga adalah salah satu penentu keberhasilan dalam suatu perusahaan. karena harga dapat menentukan keuntungan yang diperoleh dalam suatu perusahaan. Permintaan adalah jumlah barang atau komoditi yang diminta oleh pembeli untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sosial dalam suatu pasar ekonomi. Hukum permintaan dalam teori berbunyi "semakin tinggi harga barang, maka semakin sedikit barang yang diminta masyarakat. dan sebaliknya semakin rendah harga barang, maka semakin banyak barang yang diminta masyarakat." contoh yang lagi hangat-hangatnya diperbincangkan akhir-akhir ini yaitu harga cabai, karena pengaruh cuaca yang lagi tidak menentu, banyak para petani yang mengalami gagal panen. Itu yang akhirnya mengakibatkan harga cabai menjadi naik. Dalam hal ini saya tidak begitu setuju dengan hukum permintaan, ya mungkin bagi sebagian orang yang tidak terlalu suka dengan pedas dia tidak akan membeli cabai dengan harga yang melonjak itu, tapi bagi orang-orang yang sangat suka dengan pedas, mereka akan tetap membeli cabai walaupun harganya melonjak. Jadi tidak selamanya hukum permintaan itu dapat di praktekan dalam kehidupan sehari-hari, itu hanya teori dalam ilmu ekonomi.
penawaran adalah jumlah barang yang ditawarkan penjual kepada masyarakat guna memenuhi kebutuhan masyarakat dan memperoleh keuntungan. hukum penawaran dalam teori berbunyi "semakin tinggi harga suatu barang maka akan semakin banyak barang yang ditawarkan oleh penjual dan sebaliknya semakin rendah harga suatu barang maka semakin sedikit barang yang ditawarkan penjual".


Simple sih ceritanya . . .


udah seminggu ini mama sakit, jadi semua urusan rumah dari nyapu, masak sampe nyuci baju gue yang kerjain. Nah kemarin gue udah nganter mama ke dokter, karena mama ngeluh jantungnya yang sakit dan darah tingginya kumat, so dokter nyuruh mama ke rumah sakit untuk rekam jantung. Dari awal mama ngeluh jantungnya berdebar-debar terus, ya gue spontan becandain aja,,
gue : "mama, jantungnya berdebar-debar mau ditembak cowo kali mah,hahha"
mama : "enak aja kamu"
nah memang dasarnya mama males yang namanya berobat ke rumah sakit, jadinya tadi mama nyuruh gue buat ke apotik buat nanya obat apa buat jantung berdebar-debar..

(ucluk..ucluk..ucluk.... jalan lah gue ke apotik)

--------------------- SAMPAI DI APOTIK----------------------

gue : "mba, ada obat buat jantung berdebar-debar gak?"
mba 1 : "gak ada de, soalnya kalau jantung itu sensitif mending di rekam aja dulu biar ketahuan penyakitnya"
mba 2 : "ohh, kamu mau ditembak sama cowo kali de jadi jantungnya berdebar-debar"
gue : "bukan buat saya mba, tapi buat mama saya"
semua : "hahhahahahahahaaaahhahhaa......."

hahha ternyata becandaan gue ke mama sama kaya pikiran orang,,hihihihiiiii...


hmmm...kita mulai dari pagi ya ,,hihi...


hoaaammmm..pukul 05.00 tiba-tiba handpnone gue memutar musik "Unbreak my heart", itu tandanya gue harus bangun. Padahal ini mata masih pengen banget merem, secara gue baru tidur jam 12 .. huhuhu...
TAPI .. gue harus semangat ngejalanin hari ini, selain gue ada kelas di kampus, gue juga bakalan ketemu sama my prince,,hehhe..
langsung aja gue beranjak dari tempat tidur, dan menuju ke kamar mandi (jebar, jebur,jebar,jebur). Habis mandi, salat subuh, nyapu-nyapu rumah, sarapan dehhh..
Pukul 07.30 suara klakson motor berbunyi "tin-tin",, itu tandanya my prince telah datang untuk menjemput,,hahha so sweet (lebai.com) .
Sesampainya dikampus pas banget dosen juga baru masuk kelas, so gue gak telat dan bisa ngikutin mata kuliahnya. Karena faktor masih pagi, so otak gue masih fresh dan bisa nerima mata kuliah dengan baik (ngerti, hahha).

----------------------------------------WAKTUNYA PULANG---------------------------------

pas w lagi ambil duit ke ATM, disamping ATM ada tukang soto mie, dan tiba-tiba gue inget sama mama, secara mama suka sama soto mie jadi gue beli aja deh. Sesampainya dirumah gue makan semangkok berdua, ya pengen ngasih kesan harmonis aja gitu sama mama (harmonis apa irit ya? hahha). Sehabis makan ternyata mama mau cuci baju, ya sebagai anak yang berbakti dengan orang tua (hehehe narsis.com), gue ambil alih aja pekerjaan itu. Walaupun sebenarnya gue cape, tapi tetap ajalah capenya gue gak sebanding sama capenya mama. Betul ga??
hhahaa

udah ahh ceritanya..hehe


BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Ekonomi Sederhana (Tertutup)

Dengan konsumsi tidak adanya ekspor dan impor dan tidak ada pemerintah maka komponen permintaan agregat (aggregate demand) atau output sama dengan konsumsi (dengan notasi C) ditambah dengan investasi (dengan notasi I).

Y = C + I (1)

Seperti yang telah disebut diatas output, Y sama dengan income. Persamaan (1) diatas artinya bahwa output yang diproduksi oleh ekonomi sama dengan aggregate demand dimana aggregate demand ini terdiri dari konsumsi dan investasi. Output ini juga sama dengan income yang diterima oleh seorang pelaku ekonomi (misalnya pengusaha) dan digunakan sebagian untuk konsumsi dan sisanya digunakan untuk belanja barang modal guna melanjutkan proses produksi berikutnya, belanja ini dikategorikan sebagai investasi untuk memproduksi barang dan jasa selanjutnya. Dengan demikian income (output) dari sisi produsen digunakan untuk konsumsi (C) dan sisanya diinvestasikan (I). Dari sisi alokasi income atau konsumen maka income yang didapat akan digunakan sebagian besar untuk konsumsi dan sisanya akan ditabungkan (S), hal ini karena konsumen tidak mempunyai usaha sendiri seperti halnya dengan produsen sehingga formula (1) diatas dapat dituliskan sebagai berikut:

Y = C + S (2)

Bila kedua persamaan diatas digabung maka didapat

C + I = Y = C + S (3)

Persamaan sebelah kiri adalah komponen aggregate demand atau output dan sebelah kanan adalah aloksi atau penggunaan income. Atau output yang diproduksi sama dengan output yang dijual dan sama dengan income yang diterima. Income yang diterima digunakan untuk konsumsi dan sisanya ditabung. Persamaan diatas akhirnya menjadi:

I = S (4)

Saving sama dengan investasi, artinya sumber dana untuk investasi berasal dari tabungan. Dari sisi aggregate, konsumen atau private sektor tidak melakukan investasi sendiri terhadap uangnya yang berlebih tetapi pada umumnya akan menyimpan uangnya di Bank sebagai tabungan (S) dan bank akan menyalurkan dana tersebut kepada orang-orang yang membutuhkan berupa kredit usaha atau investasi (I). Dari sisi individual saving yang dilakukan oleh konsumen tidak berarti akan langung dialoksikan kepada kegiatan produktif (productive investment), karena keterbatasan yang dimiliki oleh konsumen sehingga mereka memerlukan jasa perbankan untuk melakukan kegiatan tersebut.

2.2 Analisis Pendapatan Nasionl Dengan Perekonomian Tertutup Sederhana Dua Sektor

Dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya,manusia harus mempunyai penghasilan. Setiap penghasilan yang diterima oleh seseorang merupakan pendapatan bagi orang tersebut. Pendapatan dari orang perorang dari suatu negara akan dihitung dalam pendapatan nasional. Namun, tidak semua pendapatan yang diterima seseorang dihitung sebagai pendapatan nasional. Seorang ibu rumah tangga bekerja guna melayani keperluan rumah tangganya, seperti memasak, mencuci, dan ibu tersebut sudah menghasilkan barang berupa makanan dan jasa. Akan tetapi barang dan jasa yang dihasilkan tersebut tidak dihitung dalam pendapatan nasional karena tidak dijual kepada orang lain dan tidak mendapatkan balas jasa. Apabila ibu rumah tangga tadi membuka usaha, misalnya rumah makan atau menerima pesanan makanan untuk umum, maka balas jasa yang diterimanya dapat dihitung dalam pendapatan nasional. Seorang pelukis membuat suatu lukisan dan menjualnya kepada orang lain. Pelukis tersebut memperoleh pendapatan dari hasil penjualan produk yang dihasilkannya. Maka pendapatan pelukis ini dihitung dalam pendapatan nasional. Beberapa tahun kemudian, apabila lukisan tersebut dijual oleh orang yang membeli lukisan dari pelukis, maka hasil penjualan itu menjadi pendapatan baginya.Akan tetapi, pendapatan itu tidak dihitung dalam pendapatan nasional,karena tidak ada produksi barang atau jasa yang dihasilkan.

Barang dan jasa yang dihasilkan oleh setiap golongan masyarakat dalam suatu negara yang dijual kepada orang lain disebut produk nasional.
Apabila produk nasional dinilai dengan uang disebut pendapatan nasional. Produk nasional maupun pendapatan nasional perlu dihitung untuk mengetahui kemajuan ekonomi dalam suatu negara. Produk nasional terdiri atas bermacam-macam produk yang jenisnya berbeda-beda. Tidak ada satuan alat ukur yang dapat digunakan untuk menghitung jumlah produk yang dihasilkan. Oleh sebab itu, alat ukur yang paling mudah adalah harga. Dengan menilai setiap produk dengan harga, maka kita dapat mengetahui besarnya pendapatan nasional dalam suatu negara. Dalam rangka mencapai kemakmuran suatu negara,usaha peningkatan pendapatan nasional merupakan suatu keharusan. Usaha peningkatan pendapatan nasional harus disertai dengan pengendalian pertumbuhan penduduk. Apabila pertumbuhan penduduk berlangsung tanpa kendali, peningkatan pendapatan per kapita tidak akan mencapai hasil yang memuaskan, bahkan bisa terjadi pendapatan per kapita akan menurun. Oleh karena itu, pertumbuhan penduduk harus dikendalikan agar tingkat pertumbuhannya tidak melebihi pendapatan nasional.

2.3 Model Analisis Dengan Variabel Investasi dan Tabungan

Konsumsi adalah bagian pendapatan yang dibelanjakan untuk kebutuhan konsumsi. Tabungan adalah bagian pendapatan yang tidak dikomsumsi. Jadi,besarnya pendapatan akan sama dengan besarnya konsumsi ditambah dengan tabungan (Y = C + S ). Fungsi konsumsi adalah suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan di antara sifat konsumsi rumah tangga dalam perekonomian dan pendapatan nasional (atau pendapatan disposable) perekonomian tersebut. Fungsi tabungan adalah suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan di antara tingkat tabungan rumah tangga dalam perekonomian dan pendapatan nasional (atau pendapatan disposable) perekonomian tersebut. Jadi, baik dalam hukum psikologi konsumsi dari Keynes dikemukakan, setiap pertambahan pendapatan akan menyebabkan pertambahan konsumsi dan pertambahan tabungan (saving). Apabila fungsi konsumsi dan fungsi tabungan ditulis dalam notasi fungsi, bentuk umumnya seperti berikut.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjLKlsS4oGStNooJVpRm6Y9b2JLRy6sQFmxyipVwIhRZbCFOcE00S3gYjMx_1X40WhqBz8VHNwim4t5g2azA9hxjo2iL0PJcNHZm2KmII-2ufp2TKGLyUtxjLpbIhkf78GQFHVHYXjGWFE/s400/model+investasi+dan+tabungan.jpg

Fungsi konsumsi dan fungsi tabungan merupakan garis lurus, dan ini disebabkan nilai MPC dan MPS tetap. Seterusnya kecondongan fungsi konsumsi adalah kurang dari 45 dan selalu memotong garis 45. Sifat ini disebabkan MPC lebih kecil dari satu.Fungsi konsumsi memotong garis 45 pada nilai pendapatan nasional sebanyak Rp 360 triliun karena pada tingkat pendapatan itu konsumsi rumah tangga = pendapatan nasional.Fungsi tabungan memotong sumbu datar pada pendapatan nasional sebanyak Rp 360 triliun karena pada pendapatan ini tabungan rumah tangga = 0.

Jumlah pendapatan yang digunakan untuk konsumsi, antara lain, tergantung pada hal berikut:

  1. Besarnya pendapatan rumah tangga setelah dikurangi pajak penghasilan dan potongan-potongan.
  2. Komposisi rumah tangga (jumlah dan umur anggota rumah tangga).
  3. Tuntutan lingkungan.

Sedangkan jumlah pendapatan yang ditabung tergantung pada hal berikut:

  1. Jumlah pendapatan yang diterima dan besarnya bagian yang akan dikeluarkan untuk konsumsi.
  2. Jumlah pendapatan yang ingin disimpan untuk tujuan berjaga-jaga dan menghadapi keadaan mendadak di waktu yang akan dating.
  3. Tingkat bunga. Bila tingkat bunga bank naik, orang cenderung mengurangi bagian pendapatan untuk tujuan konsumsi dan meningkatkan tabungan atau investasi.

2.4 Manfaat Analisis Pendapatan Nasional

Selain bertujuan untuk mengukur tingkat kemakmuran suatu negara dan untuk mendapatkan data-data terperinci mengenai seluruh barang dan jasa yang dihasilkan suatu negara selama satu periode, perhitungan pendapatan nasional juga memiliki manfaat-manfaat lain, diantaranya untuk mengetahui dan menelaah struktur perekonomian nasional. Data pendapatan nasional dapat digunakan untuk menggolongkan suatu negara menjadi negara industri, pertanian, atau negara jasa. Contohnya, berdasarkan pehitungan pendapatan nasional dapat diketahui bahwa Indonesia termasuk negara pertanian atau agraris, Jepang merupakan negara industri, Singapura termasuk negara yang unggul di sektor jasa, dan sebagainya. Disamping itu, data pendapatan nasional juga dapat digunakan untuk menentukan besarnya kontribusi berbagai sektor perekomian terhadap pendapatan nasional, misalnya sektor pertanian, pertambangan, industri, perdaganan, jasa, dan sebagainya. Data tersebut juga digunakan untuk membandingkan kemajuan perekonomian dari waktu ke waktu, membandingkan perekonomian antarnegara atau antardaerah, dan sebagai landasan perumusan kebijakan pemerintah.

2.5 Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Nasional

1. Permintaan dan penawaran agregat

Permintaan agregat menunjukkan hubungan antara keseluruhan permintaan terhadap barang-barang dan jasa sesuai dengan tingkat harga. Permintaan agregat adalah suatu daftar dari keseluruhan barang dan jasa yang akan dibeli oleh sektor-sektor ekonomi pada berbagai tingkat harga, sedangkan penawaran agregat menunjukkan hubungan antara keseluruhan penawaran barang-barang dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan dengan tingkat harga tertentu.

Jika terjadi perubahan permintaan atau penawaran agregat, maka perubahan tersebut akan menimbulkan perubahan-perubahan pada tingkat harga, tingkat pengangguran dan tingkat kegiatan ekonomi secara keseluruhan. Adanya kenaikan pada permintaan agregat cenderung mengakibatkan kenaikan tingkat harga dan output nasional (pendapatan nasional), yang selanjutnya akan mengurangi tingkat pengangguran. Penurunan pada tingkat penawaran agregat cenderung menaikkan harga, tetapi akan menurunkan output nasional (pendapatan nasional) dan menambah pengangguran.

2. Konsumsi dan tabungan

Konsumsi adalah pengeluaran total untuk memperoleh barang-barang dan jasa dalam suatu perekonomian dalam jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun), sedangkan tabungan (saving) adalah bagian dari pendapatan yang tidak dikeluarkan untuk konsumsi.Antara konsumsi,pendapatan,dan tabungan sangat erat hubungannya. Hal ini dapat kita lihat dari pendapat Keynes yang dikenal dengan psychological consumption yang membahas tingkah laku masyarakat dalam konsumsi jika dihubungkan dengan pendapatan.

3. Investasi

Pengeluaran untuk investasi merupakan salah satu komponen penting dari pengeluaran agregat.

2.6 Angka Pengganda

Ada beberapa pengertian dari angka pengganda uang yaitu:

Money Multiplier atau angka pengganda uang adalah merupakan proses pasar yaitu penyesuaian antara permintaan dan penawaran uang “Money Multiplier is the number of deposit (loan) dollars that the banking system can create from $1 of excess reserves; equal to 1 required reserve ratio”(Schiller, 1996:279 – 280).

Dari pengertian diatas dapat dijelaskan bahwa angka pengganda uang atau money multiplier ada hubungannya dengan cadangan dollar, sistem perbankan dengan kurs dollar “Money Multiplier is ratio of the changes in the quantity of money to the changes in the monetary base” (Parkin,1993 :768). Monetary base (uang primer) adalah jumlah uang kartal ditambah cadangan bank. Jika monetary base naik, maka uang kartal dan cadangan bank juga naik. Sedangkan jika cadangan bank naik maka dapat menciptakan pinjaman dan tambahan uang yang beredar. Money Multiplier adalah proses penciptaan uang secara sederhana oleh bank umum, yaitu sebagai berikut:

Contoh: Bank Nasional memberikan pinjaman kepada Tuan Abdulah sebesar Rp 1 juta. Asumsi tidak ada kebocoran kas, Tuan Abdulah menyimpan uang Rp 1 juta tersebut ke Bank Perdana dalam bentuk giro (demand deposit), Perkembangan sistem NOW (giro tanpa bunga) dan pasar uang membuat makin luasnya pengertian M1 dengan memasukkan juga NOW dan rekening-rekening yang serupa pada koperasi simpan-pinjam dan bank-bank tabungan (selain uang kartal yang biasa kita lihat dan deposito). Jumlah uang beredar (JUB) yaitu M1 (uang dalam arti sempit) yang terdiri dari uang kartal dan uang giral, dan M2 (uang dalam arti luas) yang terdiri dari M1 ditambah uang kuasi (Nilawati, 2000: 162). Uang kartal(currencies) adalah uang yang dikeluarkan oleh pemerintah dan atau bank sentral dalam bentuk uang kertas atau uang logam. Uang giral (deposit money) adalah uang yang dikeluarkan oleh suatu bank umum. Contoh uang giral adalah cek, bilyet giro. Uang kuasi meliputi: Tabungan (saving deposit) adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat

dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek atau alat yang dapat dipersamakan dengan itu. Simpanan adalah dana yang dipercayakan oleh masyarakat kepada BPR. Deposito berjangka (time deposit) adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu menurut perjanjian antara penyimpanan dengan BPR bersangkutan. Sertifikat deposito adalah deposito berjangka yang buku simpanannya dapat diperdagangkan. (Subagyo, 1997: 10,72 – 73). Menurut Dombush ada beberapa cara untuk mempengaruhi uang beredar, salah satunya yaitu melalui koefisien angka pengganda uang. Nilai koefisien angka pengganda uang tergantung pada nilai dari uang kartal dan cadangan bank. Semakin kecil nilai dari rasio tersebut, semakin besar nilai koefisien angka pengganda uang. Nilai uang kartal yang rendah berarti masyarakat lebih suka menyimpan uang tunainya di bank daripada di rumah. Selanjutnya nilai cadangan bank yang rendah berarti lebih banyak uang giral yang bisa diciptakan dari setiap rupiah uang inti yang dipegang bank. Bagian dari jumlah uang beredar yang dipegang masyarakat dalam bentuk uang tunai merupakan pencerminan kehendak dan perilaku masyarakat (Nilawati, 2000: 160)

2.7 Hubungan Antara Pertumbuhan Ekonomi Inflasi dan Pengangguran

Didasarkan pada fakta itulah A.W.Phillips mengamati hubungan antara tingkat inflasi dan tingkat pengangguran.Dari hasil pengamatannya,ternyata ada hubungan yang erat antara inflasi dengan tingkat pengangguran,dalam arti jika inflasi tinggi,maka pengangguran akan rendah.Hasil pengamatan Phillips ini dikenal dengan kurva Phillip.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj1RpJFzGaPpH3B1cQ00CyDbLGqo3z0KL7Xjoirixxw96mXa2bIyEhcbqEaGCeGwUrMPqnmuKUf8tWl5vr7TFrp8RhG-ouKum711Q_k4etQDCOKQUdsbFHp7B1YvtjyxI0A3V3pkPr-Atw/s400/kurva+inflansi.jpg

Masalah utama dan mendasar dalam ketenagakerjaan di Indonesia adalah masalah upah yang rendah dan tingkat pengangguran yang tinggi. Hal tersebut disebabkan karena, pertambahan tenaga kerja baru jauh lebih besar dibandingkan dengan pertumbuhan lapangan kerja yang dapat disediakan setiap tahunnya. Pertumbuhan tenaga kerja yang lebih besar dibandingkan dengan ketersediaan lapangan kerja menimbulkan pengangguran yang tinggi. Pengangguran merupakan salah satu masalah utama dalam jangka pendek yang selalu dihadapi setiap negara. Karena itu, setiap perekonomian dan negara pasti menghadapi masalah pengangguran, yaitu pengangguran alamiah (natural rate of unemployment). Pengangguran di Indonesia menjadi masalah yang terus menerus membengkak. Sebelum krisis ekonomi tahun 1997, tingkat pengangguran di Indonesia pada umumnya di bawah 5 persen dan pada tahun 1997 sebesar 5,7 persen. Tingkat pengangguran sebesar 5,7 persen masih merupakan pengangguran alamiah. Tingkat pengangguran alamiah adalah suatu tingkat pengangguran yang alamiah dan tak mungkin dihilangkan. Tingkat pengangguran alamiah ini sekitar 5-6 persen atau kurang. Artinya jika tingkat pengangguran paling tinggi 5 persen itu berarti bahwa perekonomian dalam kondisi penggunaan tenaga kerja penuh (full employment). Peningkatan angkatan kerja baru yang lebih besar diban-dingkan dengan lapangan kerja yang tersedia terus menunjukkan jurang (gap) yang terus membesar. Kondisi tersebut semakin membesar setelah krisis ekonomi. Dengan adanya krisis ekonomi tidak saja jurang antara peningkatan angkatan kerja baru dengan penyediaan lapangan kerja yang rendah terus makin dalam, tetapi juga terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK). Mengacu pada kurva Phillips di bawah ini, dapat digambarkan bagaimana hubungan tingkat inflasi dan tingkat pengangguran di Indonesia. Untuk menggambarkan kurva Phillips di Indonesia digunakan data tingkat inflasi tahunan dan tingkat pengangguran yang ada. Data digunakan adalah data dari tahun 1980 hingga tahun 2005.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjudaYtHFcH9iQT4PPqCeeXONZJQ3SWLAjI9bem41N37Po-BxoXmbuPZEyd7r075KYvqrAcpR7qkv7rLO8fvMOKK_ONybK7QhViYhDiIVGE-khQN1ykka1iUbKCje13G-QJwmPy8xVCiZE/s400/kurva+inflansi1.jpg

A.W.Phillips menggambarkan bagaimana sebaran hubungan antara inflasi dengan tingkat pengangguran didasarkan pada asumsi bahwa inflasi merupakan cerminan dari adanya kenaikan permintaan agregat. Dengan naiknya permintaan agregat, maka sesuai dengan teori permintaan, jika permintaan naik maka harga akan naik. Dengan tingginya harga (inflasi) maka untuk memenuhi permintaan tersebut produsen meningkatkan kapasitas produksinya dengan menambah tenaga kerja (tenaga kerja merupakan satu-satunya input yang dapat meningkatkan output). Akibat dari peningkatan permintaan tenaga kerja maka dengan naiknya harga-harga (inflasi) maka,pengangguran berkurang.Menggunakan pendekatan A.W.Phillips dengan menghubungkan antara pengangguran dengan tingkat inflasi untuk kasus Indonesia kurang tepat.Hal ini didasarkan pada hasil analisis tingkat pengangguran dan inflasi di Indonesia dari tahun 1980 hingga 2005,ternyata secara statistik maupun grafis tidak ada pengaruh yang signifikan antara inflasi dengan tingkat pengangguran (lihat hasil analisis statistik di bawah ini).

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjdxcFrmqHU9P5_TQNSHy0uExBwmGFDBAgMKG3QEzgWlqpElmFHWtV7VFvl45tvqPRyoLmJpzUxJEdb2SwICfdm6xPBeBoqeRJAYQZf0APQ6MH7AEvcF-Lanzshn81jUCP49OwS1dV84qY/s400/tabel+inflansi+dan+pengangguran.jpg

Berbeda dengan di Indonesia, adanya kenaikan harga-harga atau inflasi pada umumnya disebabkan karena adanya kenaikan biaya produksi misalnya naiknya Bahan Bakar Minyak (BBM), bukan karena kenaikan permintaan. Dengan alasan inilah, maka tidaklah tepat bila perubahan tingkat pengangguran di Indonesia dihubungkan dengan inflasi. Karena itu, perubahan tingkat pengangguran lebih tepat bila dikaitkan dengan tingkat pertumbuhan ekonomi. Sebab, pertumbuhan ekonomi merupakan akibat dari adanya peningkatan kapasitas produksi yang merupakan turunan dari peningkatan investasi. Jadi jelas bahwa, pertumbuhan ekonomi berhubungan erat dengan peningkatan penggunaan tenaga kerja, begitu pula dengan investasi. Dengan meningkatnya investasi pasti permintaan tenaga kerja akan bertambah, sehingga dengan adanya pertumbuhan ekonomi yang diakibatkan adanya peningkatan investasi berpengaruh terhadap penurunan tingkat pengangguran dengan asumsi investasi tidak bersifat padat modal. Berdasarkan pemikiran tersebut, maka dapat dilihat bagaimana hubungan antara tingkat pertumbuhan ekonomi dalam bentuk kurva. Dengan menggunakan data antara pengangguran dan tingkat pertumbuhan ekonomi di Indonesia seperti yang digunakan dalam membuat kurva Phillip (data tahun 1998 tidak digunakan karena mempunyai nilai ekstrim) akan dapat digambarkan bagaimana kurva hubungan pertumbuhan ekonomi dengan tingkat pengangguran. Kurva hubungan antara pertumbuhan ekonomi Indonesia dan tingkat pengangguran seperti terlihat pada gambar dibawah ini.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj1MDG6RZc7Zvm8LsQTIYB2_P8tQGBa2-LtRbcf89lLZHrJKL91A45XZ5JaR0TwPoU-tPXB_btT3H2fVA6Id0aHcEXzgAut_2JMhN0_ZL0QurMkEPoMji9JoWWCe3XunP5DxY5hflnUiwM/s400/kurva+inflansi2.jpg

Dari hasil penggambaran diagram sebaran antara pertumbuhan ekonomi dan tingkat pengangguran di Indonesia, terlihat bahwa hasilnya menunjukkan kecenderungan yang sesuai dengan gambaran Kurva Philip. Selain itu, pengaruh pertumbuhan ekonomi dengan tingkat pengangguran secara statistik signifikan. Nilai koefisien pengangguran adalah 0,464. Hasil analisis statistik, pengaruh antara tingkat pertumbuhan ekonomi dengan tingkat pengangguran di Indonsia selama periode 1980 – 2005 seperti terlihat di bawah ini.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh0tcFw7bdgeT7c-TWQrVmOGUwEUwiLdreTd-RaPNMT_GzzCxmGrrvqKI9LWYsYHIRDgPJffVoNNSbw_22cschafYChvW2wv1DmMe3eb6r-JldGEbv8lMu_lTT0rrYHsxsT7RY5tjDDeWc/s400/tabel+inflansi+dan+pengangguran2.jpg

Berdasarkan fakta yang telah diungkapkan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa, ada pengaruh yang signifikan antara tingkat pengangguran dengan pertumbuhan ekonomi. Apabila pertumbuhan ekonomi meningkat 1 persen maka pengganguran akan menurun sekitar 0,46 persen. Dengan demikian, penggambaran kurva Phillip yang menghubungkan inflasi dengan tingkat penggangguran untuk kasus Indonesia tidak tepat untuk digunakan sebagai kebijakan untuk menekan tingkat pengangguran. Hasil analisis statistik pengujian pengaruh inflasi terhadap pengangguran selama periode 1980–2005 seperti terlihat hasil analisis statistik di bawah ini juga membuktikan secara meyakinkan bahwa tidak ada pengaruh yang nyata antara inflasi dengan tingkat pengangguran.Dalam ilmu ekonomi,inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus (kontinu) berkaitan dengan mekanisme pasar dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain konsumsi masyarakat yang meningkat atau adanya ketidak lancaran distribusi barang. Dengan kata lain, inflasi juga merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara kontinu. Inflasi adalah proses dari suatu peristiwa, bukan tinggi-rendahnya tingkat harga.Artinya,tingkat harga yang dianggap tinggi belum tentu menunjukan inflasi. Inflasi dianggap terjadi jika proses kenaikan harga berlangsung secara terus-menerus dan saling pengaruh-mempengaruhi. Istilah inflasi juga digunakan untuk mengartikan peningkatan persediaan uang yang kadangkala dilihat sebagai penyebab meningkatnya harga. Ada banyak cara untuk mengukur tingkat inflasi, dua yang paling sering digunakan adalah CPI dan GDP Deflator. Inflasi dapat digolongkan menjadi empat golongan, yaitu inflasi ringan, sedang, berat, dan hiperinflasi. Inflasi ringan terjadi apabila kenaikan harga berada di bawah angka 10% setahun, inflasi sedang antara 10%-30% setahun, berat antara 30%-100% setahun, dan hiperinflasi atau inflasi tak terkendali terjadi apabila kenaikan harga berada di atas 100% setahun. Inflasi dapat disebabkan oleh dua hal, yaitu tarikan permintaan atau desakan biaya produksi. Inflasi tarikan permintaan (Ingg: demand pull inflation) terjadi akibat adanya permintaan total yang berlebihan sehingga terjadi perubahan pada tingkat harga. Bertambahnya permintaan terhadap barang dan jasa mengakibatkan bertambahnya permintaan terhadapfaktor-faktor produksi. Meningkatnya permintaan terhadap faktor produksi itu kemudian menyebabkan harga faktor produksi meningkat. Jadi , inflasi ini terjadi karena suatu kenaikan dalam permintaan total sewaktu perekonomian yang bersangkutan dalam situasi full employment. Inflasi desakan biaya (Ingg: cost push inflation) terjadi akibat meningkatnya biaya produksi (input) sehingga mengakibatkan harga produk-produk (output) yang dihasilkan ikut naik. Meningkatnya biaya produksi dapat disebabkan 2 hal, yaitu: kenaikan harga, misalnya bahan baku dan kenaikan upah atau gaji, misalnya kenaikan gaji PNS akan mengakibatkan usaha-usaha swasta menaikkan harga barang-barang.

Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya inflasi adalah sebagai berikut:

  1. Tingkat pengeluaran agregat yang melebihi kemampuan perusahaan untuk menghasilkan barang dan jasa
  2. Tuntutan kenaikan upah dari pekerja
  3. Kenaikan harga barang impor
  4. Penambahan penawaran uang dengan cara mencetak uang baru
  5. Kekacauan politik dan ekonomi seperti yang pernah terjadi di Indonesia tahun 1998, akibat angka inflasinya mencapai 70%.

Nama : Aprilia Rahmawati

NPM : 10109705

Kelas : 2 KA 12



Hmm ... pasti kalian semua sudah tidak asing lagi kan dengan adanya pengemis yang berada disekitar Ibu Kota ataupun di sekitar lingkungan rumah kita. Profesi menjadi pengemis tidak memandang usia, bayi,balita sampai yang tua pun menghiasi di setiap sudut keramaian tempat. Para pengemis itu rela berpanas-panasan ataupun berhujan-hujanan demi mendapatkan uang, ya maklum lah ekonomi kan sekarang makin sulit. Ada yang iba, tapi ada pula yang mencaci maki para pengemis itu.
Akan tetapi, akhir-akhir ini lagi hangat-hangatnya tersiar kabar kalau ada seorang pengemis tua yang menginap selama 2 minggu di hotel mewah..
wahh,,hebat sekali ya. Belum tentu seseorang yang berprofesi sebagai karyawan swasta, yang mempunyai penghasilan setiap bulannya dapat menginap di hotel mewah selama itu. Tapi yang patut dipertanyakan, kok bisa ya pengemis menginap di hotel??
Jadi kalau kita melihat pengemis apa yang harus kita lakukan? kita memberi uang atau tidak?
hhahahaa jawabannya ada di diri kita masing-masing .....



waw... ubur-ubur kotak adalah salah satu hewan yang mematikan. Dikenal juga sebagai penyengat laut, ubur-ubur seukuran mangkuk salad ini dapat memiliki 60 tentakel sepanjang 15 kaki, dan tiap-tiap tentakel dapat memiliki 5000 sel sengat di epidermis, dan memiliki cukup racun untuk membunuh 60 manusia. Jadi total 3600 orang bisa mati oleh seekor ubur-ubur. Bisa dibayangkan, berapa ribu orang dalam sehari akan mati bila tersengat 10 ubur-ubur kotak... it's very scary. Bentuk hewan ini sih lucu, karena kenyel-kenyel gitu, TAPI SANGAT BAHAYA.. hihihi...
Gejala dari sengatan ubur-ubur ini adalah panas terasa terbakar, kulit memerah dan bengkak kelenjar limpa.

Parahnya lagi ternyata ubur-ubur kotak ini terdapat juga loh di Indonesia, tepatnya berada di Utara Pulau Kalimantan. So, bagi kalian yang ingin berlibur kesana hati-hati ya kalau ada hewan ini. Pasalnya, Mungkin hanya 6 – 7 meter setelah sengatan dapat berakibat kematian. Anak-anak mungkin meninggal meski lebih sedikit kontak. Jangan sentuh meskipun ubur-ubur sudah di pantai dan mati, terutama tentakelnya. Toksin dari nematocyst masih berpotensi untuk waktu yang lama. Pertolongan pertama untuk meminimalkan jumlah pelepasan nematocyst ke dalam kulit dan mengurangi efek bahaya bisa. Selama tentakel masih di kulit maka akan terus melepaskan bisa. Jangan gosok / garuk daerah sengatan karena semakin digosok / digaruk maka semakin banyak nematocyst mengeluarkan bisa ke dalam kulit.
Ihhh...menyeramkan ya....