twitter


Manusia dan Harapan

Harapan Merupakan suatu tujuan yang ingin dicapai dalam hidup. Harapan merupakan keinginan yang yang timbul dari hati yang berati supaya keinginan tersebut terjadi dan harapan ini juga menyangkut masa depan seseorang yang menginginkan dirinya berubah. Harapan juga mempunyai hubungan dengan kepercayaan terhadap adanya Tuhan Yang Maha Esa dan diri sendiri. Suatu timbul ketika seseorang sudah melakukan berbabgai upaya dan melakukkan kegiatan yang ingin diwujudkan tanpa mengenal lelah, sehingga terciptalah suatu harapan agar hasil dari kerja terus tersebut memuaskan dan menjadi hasil yang terbaik didalam hidupnya.

Kepercayaan Bisa disebut juga keyakinan, mengakui akan keberadaan sesuatu yang sifatnya benar adanya. Kepercayaan identik dengan Agama, kenapa? saya juga bingung hahaha becanda… back to artikel, karena sebuah kepercayaan itu timbul dari naluri dan hati seseorang untuk meyakini, untuk mempercayai suatu paham yang dianut sampai akhir menutup mata dan tak kan rela bila pahamnya diinjak-injak oleh seseorang dan bahkan suatu kaum. Dengan contoh seperti Isarael dengan Palestina, betapa sakitnya jiwa, betapa sakitnya fisik ini, betapa sakitnya kepedihan yang ditanggung oleh negara Palestina, dengan senangnya negara Israel menginjakkan kakinya ke Tanah Palestina dan mengklaim perbatasan dari negara Palestina. Sebuah kenyataan yang tidak bisa di elakan lagi, dan bahkan negara-negara Arab pun tak berkutik dengan penginjakan tersebut. Sebagai kaum muslim semestinya kita bersatu untuk membela saudara kita. Dengan ini sebuah kepercayaan tersebut tak berlaku bagi suatu kaum yang tidak mau membela saudara se-kaumnya tersebut, sungguh ironis.

Harapan Terakhir Merupakan suatu keinginan disaat seseorang sudah putus asa dan sudah pasrah akan harapannya tersebut, tetapi dia yakin akan harapannya tersebut. Tindakannya itu merupakan langkah yang terakhir dilakukkannya setelah ia berjuang dan berusaha disertai doa yang menjadikkan harapan tersebut merupakan harapan yang paling akhir baginya. Mungkin banyak dari kita berpikiran bahwa harapan terkhir merupakan harapan disaat bila seseorang sudah tidak bisa lagi bangkit atau bisa dibilang sudah ajalnya atau MATI!!! tetapi artinya bisa berbeda-beda. Tergantung situasi dari keadaanya tersebut.


Manusia dan kegelisahan

selama hidupnya, manusia pasti pernah mengalami kegelisahan baik intensitasnya sering ataupun jarang, apalagi di era globalisasi seperti saat ini yang membutuhkan tingkat kompetitifitas yang tinggi untuk hidup di dalamnya. kegelisahan sendiri berasal dari kata gelisah yang berarti tidak tentram hatinya, selalu merasa khawatir,tidak senang tidak sabar, cemas sehingga kegelisahan merupakan hal yang menggambarkan seseorang tidak tentram hati maupun perbuatannya, merasa khawatir, tidak tenang dalam tingkah lakunya, tidak sabar ataupun dalam kecemasan. sedangkan kita dapat mengetahui tanda tanda bahwa seseorang mengalami ketegang adalah dari tingkah lakunya. tingkah laku yang bagaimana? umumnya seorang yang sedang tegang melakukan hal- hal yang tidak biasa dia lakukan seperti berjalan mondar-mandir, duduk termenung sambil memegang kepalanya dan berbagai hal lain yang mungkin dapat membingungkan orang yang melihatnya.

“Sigmon Freud”seorang ahli psikoanalisa berpendapat, bahwa ada tiga macam kecemasan yang menimpa manusia, yaitu: kecemasan kenyataan, kcemasan neoritik dan kecemasan moril

A) kecemasan tentang kenyataan ( objektif )


kecemasan tentang kenyataan adalah suatu kenyataan yang pernah dialami oleh seseorang di masa lalu yang membuat orang tersebut menjadi shocked karenanya. sebagai contohnya, ketika seorang wanita mengalami kejadian penjambretan ketika ia sedang berjalan di suatu wilayah tertentu. ketika wanita tersebut diajak kembali ke tempat tersebut ia akan menjadi gelisah karena takut hal tersebut akan terulang lagi padanya.

B) Kecemasan Neoritis


kecemasan yang timbul karena penyesuaian diri dengan lingkungan, takut akan hal yang dibayangaknnya atau takut akan idnya sendiri sehingga menekan ego. kegelisahan ini akan membuat seseorang menjadi gelisah akan suatu hal yang buruk yang sedang di bayangkannya akan menjadi sebuah kenyataan. sebagai contohnya ayah dinar akan dipindahkan ke kota lain dan mereka sekeluarga harus pindah ke kota tersebut. kecemasan neoritis dinarpun memuncak ketika ayahnya membicarakan hal tersebut kepadanya. dinar membayangkan bahwa hidupnya di daerah tersebut akan tidak sebahagia di tempat yang ia tinggali sekarang karena kota baru tempat dimana ayahnya akan dipindahkan tersebut terletak di suatu daerah yang terpencil yang jauh dari tempat hiburan, dimana dinar sudah terbiasa untuk tinggal di kota besar yang banyak tempat hiburannya. hal tersebut merupakan sebuah contoh dari kecemasan Noritis.

C) kecemasan moril


kecemasan moril sendiri disebabkan oleh pribadi seseorang dimana tiap pribadi memiliki berbagai macam emosi seperti: iri, benci, dendam,dengki,marah,gelisah.rasa kurang,cinta.
rasa iri, benci,dendam merupakan sebagian dari pernyataan individu secara keseluruhan berdasarkan konsep yang kurang sehat, oleh karena itu alasan untuk iri,benci,dengki kurang dapat dipahami oleh orang lain.
sifat-sifat seperti itu adalah sifat yang tidak terpuji bahkan mengakibatkan manusia merasa khawatir, takut,cemas,gelisah dan putus asa.

PENYEBAB KEGELISAHAN
Apabila di kaji, sebab sebab orang gelisah adalah karena mereka takut kehilangan berbagai macam haknya seperti hak untuk hidup, hak milik, hak memperoleh perlindungan dan lain-lain.
contohnya:
beberapa waktu belakangan ini kita sering mendengar isu bahwa jakarta akan diguncang gempa dengan daya rusak yang setara dengan bom hiroshima pada waktu tertentu. ketika mereka mendengar berita tersebut, mereka langsung panik dan melakukan persiapan untuk mengamankan barang-barang miliknya atau membuat tenda di depan rumah dan menjudge bahwa berita tersebut benar adanya. padahal kalau kita telaah secara mendalam, tidak ada seorangpun yang dapat mengetahui kapan dan dimana gempa itu akan terjadi. hal tersebut dapat terjadi karena mereka takut kehilangan beberapa haknya seperti hak untuk hidup, ak untuk mendapat perlindungan, dan lain lain

CARA MENGATASI KEGELISAHAN
mengatasi kegelisahan ini peratam-tama harus mulai dari diri kita sendiri terlebih dahulu, yaitu kita harus bersikap tenang. dengan sikap tenang kita dapat berpikir tenang, sehingga kesulitan dapat kita atasi. sedangkan cara yang paling ampuh untuk mengatasi kegelisahan adalah dengan berserah diri kepada tuhan.

KETERASINGAN
keterasingan berasal dari kata terasing, dan kata itu dalah dari kata dasar terasing. kata asing berarti sendiri, tidak dikenal orang, sehingga kata terasing berarti, tersisihkan dari pergaulan, terpisahkan dari yang lain atau terpencil. jadi kata keterasingan berarti hal-hal yang berkenaan dengan tersisihkan dari pergaulan, terpencil atau terpisah dari yang lain. penyebab orang berada dalam posisi terasingkan adalah perilakunya yang tidak dapat diterima atau tidak dapat dibenarkan oleh masyarakat atau kekurangan yang ada pada diri seseorang , sehingga ia dapat atau sulit menyesuaikan diridalam masyarakat.


Manusia dan Tanggung jawab

Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan segala tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja maupun tidak disengaja. Tanggung jawab juga berarti berkewajiban menaggung , memikul jawab, menanggung segala sesuatu atau memberikan jawab dan menanggung akibatnya. Tangung jawab meliliki arti yang sangat luas ,misalkan :

1. Tanggung jawab pada diri sendiri
Tanggung jawab pada diri sendiri menuntut kesadaran kita untuk memenuhi kewajiban diri kita sendiri dalam mengembangkan kepribadaian kita. misalkan : kita sebagai seorang pelajar maka tanggung jawab kita adalah belajar dengan tekun agar mendapatkan prestasi supaya kita tidak mengecewakan orang disekeliling kita .

2. Tanggung jawab terhadap keluarga
Keluarga adalah bagian dari masyarakat yang kecil yang hanya terdiri bapak, ibu ,kakak ,adik dan juga keluarga lain yang menjadi anggota keluarga . Tiap anggota keluarga meiliki tanggung jawab kepada keluarga. Tanggung jawab pada keluarga ini tergolong berat karena harus menjaga nama baik keluarga agar nama keluarga tidak tercemar dari kejelekan – kejelekan .

3. Tanggung jawab terhadap masyarakat
Pada hakekatnya manusia sudah ditakdirkan tidak bisa hidup tanpa bantuan dari manusia lain ,karena manusia adalah makhluk sosial yang di ciptakan untuk saling tolong menolong. Tanggung jawab didalam masyarakat meliputi sopan santun , kerjabakti , membantu masyarakat lain atau anggota keluarga lain .

4. Tanggung jawab kepada Bangsa dan Negara
Tangung jawab pada Bangsa dan Negara bahwa tiap manusia atau tiap individu adalah warga Negara suatu Negara . Dalam hal berpikir , berbuat , bertindak manusia terikat oleh norma – norma atau hukum – hukum yang berlaku yang sebagaimana yang telah tercantum didalam UUD 45. jadi , manusia tidak dapat bertinkahlaku sesukanya sendiri dan apabila manusia itu bertingkah laku seenaknya dan melanggar hukum yang berlau . maka , manusia itu dapat dikenakan sanksi atau hukuman yang tercantum didalam UUD 45 .

5. Tanggung jawab terhadap Tuhan
Manusia diciptakan oleh Tuhan di muka bumi ini bukanlah tanpa tanggung jawab, melainkan untuk mengisi tanggung jawabnya secara langsung terhadap penciptannya yaitu Allah SWT . Contohnya : melaksanakan semua perintahnya dan menjauhi semua larangannya . Jika kita melangar semua ketentuan – ketentuan yang telah ditentukan pencipta kita. Maka, kita akan mendapat hukuman atau dosa tetapi hukumannya tidak seperti didalam UUD 45 melainkan diakhirat nanti kita akan mendapatkan balasan yang setimpal dengan apa yang kita lakukan didunia .


Manusia dan Pandangan Hidup

PENGERTIAN PANDANGAN HIDUP


Setiap manusia mempunyai pandangan hidup. Pandangan hidup itu bersifat kodrati.
Pandangan hidup artinya pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, petunjuk hidup di dunia. Pendapat atau pertimbangan itu merupakan hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya.
Hasil pemikiran itu dapat diterima oleh airal, sehingga diakui kebenarannya. Atas dasar ini manusia menerirna hail pemikiran itu sebagai pegangan, pedoman, arahan, atau petunjukyang disebut pandangan hidup.
Pandangan hidup dapat diklasifikasikan bedasarkan asalnya yaitu terdiri dari 3 macam :
(A) Pandangan hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan hidup yang mutlak
kebenarannya
(B) Pandangan hidup yang berupa ideologi yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma
yang terdapat pada negara telsebut.
(C) Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang relatif kebenarannya.
Apabila pandangan hidup itu diterima oleh sekelompok orang sebagai pendukung
suatu organisasi, maka pandangan hldup itu disebut ideologi. Jika organisasi itu organisasi
politik, ideologinya disebut ideologi politik. Jika organisasi itu negara, ideologinya disebut
ideologi negara.
Pandangan hidup pada dasamya mempunyai unsur-unsur yaitu cita-cita, kebajikan,
usaha, keyakinankepercayaan. Keempat unsur ini merupakan satu rangkaian kesatuan yang
tidak terpisahkan. Cita - cita ialah apa yang diinginkan yang mungkin dapat dicapai dengan
usaha atau perjuangan. Tujuan yang hendak dicapai ialah kebajikan, yaitu segala hal yang
baik yang membuat manusia makrnur, bahagia, darnai, tentram. Usaha atau pe juangan adalah
ke j a keras yang dilandasi keyakinankepercayaan. Keyakinardkepercayaan diukur dengan
kemampuan akal, kemarnpuan jasmani, dan kepercayaan kepada Tuhan.

CITA-CITA


Menurut karnus umum Bahasa Indonesia, yang disebut cita-cita adalah keinginan,
harapan, tujuan yang selalu ada dalam pikiran. Baik keinginan, harapan, maupun tujuan
merupakan apa yang mau diperoleh seseorang pada masa mendatang. Dengan demikian
cita-cita merupakan pandangan masa depan, merupakan pandangan hidup yang akan datang.
Pada umumnya cita-cita merupakan semacam garis linier yang makin lama makin tinggi,
dengan perkataan lain: cita-cita merupakan keinginan, harapan, dan tujuan manusia yang
makin tinggi tingkatannya.
Apabila cita-cita itu tidak mungkin atau belum mungkin terpenuhi, maka cita-cita itu
disebut angan-angan.
Dapatkah seseorang mencapai apa yang dicita-citakan,
ha1 itu bergantung dari tiga faktor. Pertama, manusianya yaitu yang memiliki cita-cita; kedua,
kondisi yang dihadapi selama mencapai apa yang dicita-citakan; dan ketiga, seberapa tinggikah
cita-cita yang hendak dicapai.
Faktor manusia yang mau mencapai cita-cita ditentukan oleh kualitas manusianya.
Ada orang yang tidak berkemauan, sehingga apa yang dicita-citakan hanya merupakan khayalan.
Faktor kondisi yang mempengaruhi tercapainya cita-cita. pada umumnya dapat disebut
Menguntungkan dan menghambat. Faktor yang menguntungkan merupakan kondisi
yang memperlancar tercapainya suatu cita-cita, sedangkan faktor yang menghambat merupakan
kondisi yang merintangi tercapainya suatu cita-cita.
Faktor tingginya cita-cita yang merupakan faktor ketiga dalam mencapai cita-cita.
Memang ada Anjuran agar seseorang menggantungkan cita-citanya setinggi bintang di Iangit.
Tetapi bagaimana faktor manusianya. mampukah yang bersangkulan mencapainya; demikian
juga faktor kondisinya memungkinkan ha1 itu. apakah dapat merupakan pendorong atau
penghalang cita-cita. Sementara itu ada lagi anjuran, agar seseorang menempatkan cita-citanya
yang sepadan atau sesuai dengan kemampuannya. Pepatah mengatakan "bayang-bayang
setinggi badan", artinya mencapai cita-cita sesuai dengan kemampuan dirinya. Anjuran yang
terakhir ini menyebabkan seseorang secara bertahap mencapai apa yang diidam-idamkan,
Pada umumnya dilakukan dengan penuh perhitungan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki
saat itu serta kondisi yang dilaluinya.
Suatu cita-cita tidak hanya dimiliki oleh individu, masyarakat dan bangsa. Cita-cita suatu bangsa merupakan keinginan atau tujuan suatu bangsa. Misalnya bangsa Indonesia mendirikan suatu negara yang merupakan sarana untuk menjadi suatu bangsa yang masyarakatnya memiliki keadilan dan kemakmuran.
Kebajikan atau kebaikan atau perbuatan yang mendatangkan kebaikan pada hakekatnya
sama dengan perbuatan mod, perbuatan yang sesuai dengan norma-norma agama dan etika.
Manusia berbuat baik, karena menurut kodratnya manusia itu baik, mahluk bermoral.
Atas dorongan suara hatinya manusia cenderung berbuat baik
Manusia mempakan mahluk sosial: manusia hidup bermasyarakat, manusia saling
membutuhkan, saling menolong, saling menghargai sesama anggota masyarakat. Sebaliknya
pula saling mencurigai, saling membenci, saling merugikan, dan sebagainya.
Manusia sebagai mahluk Tuhan, diciptakan Tuhan dan dapat berekembang karena
Tuhan. Untuk itu manusia dilengkapi kemampuan jasmani dan memahami juga fasilitas darn
sekitarnya seperti tanah, air, hunbuh-turnbuhan dan sebagainya.
Untuk melihat apa itu kebajikan, kita harus melihat dari tiga segi, yaitu manusia
sebagai mahluk pribadi, manusia sebagai anggota masyarakat, dan manusia sebagai mahluk
Tuhan.
Sebagai mahluk pribadi, manusia dapat menentukan sendiri apa yang baik dan apa
yang buruk. Baik buruk itu ditentukan oleh suara hati. Suara hati adalah semacam bisikan di
dalam hati yang mendesak seseorang, untuk menimbang dan menentukan baik buruknya
suatu perbuatan, tindakan atau tingkah laku. Jadi suara hati dapat merupakan hakim untuk diri
sendiri. Sebab itu, nilai suara hati amat besar dan penting dalam hidup manusia.
Suara hati selalu memilih yang baik, sebab itu ia selalu mendesak orang untuk berbuat
yang baik bagi dirinya. Oleh karena itu, kalau seseoraang berbuat sesuatu sesuai dengan
bisikan suara hatinya, maka orang tersebut perbuatannya pasti baik. Jadi berbuat atau bertindak
menurut suara hati, maka tindakan atau perbuatan itu adalah baik. Sebaliknya perbuatan atau
tindakan berlawanan dengan suara hati kita, maka perbuatan atau tindakan itu buruk.
Baik-buruk, kebajikan dan ketidakbijakan menimbulkan daya kreatifitas bagi seninian.
Banyak hasil seni lahir dari imajinasi kebajikan dan ketidakbajikan.
Namun ada pula kebajikan semu, yaitu kejahatan yang berselubung kebajikan. kebajikan
semu ini sangat berbahaya, karena pelakunya orang-orang munafik, yang bermaksud mencari
keuntungan diri sendiri. Kebajikan manusia nyata dan dapat dirasakan dalam tingkah lakunya. Karena tingkah laku bersurnber pada pandangan hidup, niaka setiap orang memiliki tingkah laku sendiri-sendiri.
sehingga tingkah lakb setiap orang berbeda-beda.
Faktor-faktor yang menentukan tingkah laku setiap orang ada tiga hal. Pertama faktor
pembawaan (heriditas) yang telah ditentukan pada waktu seseorang masih dalam kandungan.
Pembawaan merupakan hal yang diturunkan atau dipusakai oleh orang tua.
Faktor kedua yang menentukan tingkah laku seseorang adalah lingkungan (environment).
Lingkungan yang membentuk seseorang merupakan alam kedua yang tejadinya
setelah seorang anak lahir (masa pembentukan seseorang waktu masih dalam kandungan
merupakan darn pertama ). Lingkungan membentuk jiwa seseorang meliputi lingkungan
keluarga, sekolah, dan masyarakat. Dalam lingkungan keluarga orang tua maupun anak-anak
yang lebih tua merupupakan panutan seseorang, sehingga bila yang dianut sebagai teladan
berbuat yang baik-baik, maka si anak yang tengah membentuk din pribadinya akan baik juga.
Dalam lingkungan sekolah yang menjadi panutan utama adalah guru, sementara itu
teman-teman sekolah ikut serta memberikan andilnya. Dalam lingkungan sekolah tokoh panutan
seorang anak sudah memiliki posisi yang lebih luas dibandingkan dengan dalam keluarga.
Pembentukan pribadi dalam sekolah terjadi pada masa anak-anak atau masa sekolah.
Lingkungan ketiga adalah masyarakat, yang menjadi panutan bagi seseorang adalah tokoh
masyarakat dengan masa setelah anak-anak menjadi dewasa atau duduk di perguruan tinggi.
Faktor ketiga yang menentukan tingkah laku seseorang adalah pengalaman yang khas
yang pernah diperoleh. Baik pengalaman pahit yang sifatnya negatif, maupun pengalaman
manis yang sifatnya positif, memberikan pada manusia suatu bekal yang selalu dipergunakan
sebagai pertimbangan sebelum seseorang mengambil tindakan.
Dalam prakteknya, dari ketiga faktor diatas, yaitu hereditas, lingkungan, dan pengalaman.
manakah yang paling dominan ? Sulit diberikan jawaban, karena ketiga-tiganya terjalin erat
sekali. Disamping itu ketiga faktor tersebut dalanl membentuk pribadi seseorang berbeda
kekuatannya dengan pembentukan pada pribadi lain.

USAHA / PERJUANGAN


Usaha/perjuangan adalah kerja keras untuk rnewujudkan cita-cita. Setiap manusia hams
keja keras untuk kelanjutan hidupnya. Sebagian hidup manusia adalah usaha/perjuangan.
Perjuangan untuk hidup, dan ini sudah kodrat rnanusia. Tanpa usaha/pe juangan, manusia
tidak dapat hidup sempuma. Apabila manusia bercita-cita rnenjadi kaya, ia hams kerja keras.
Apabila seseorang bercita-cita menjadi ilmuwan, ia harus rajin belajr dan tekun serta menekuni
semua ketentuan akademik.
Ke ja keras pada dasamya menghargai dan rneningkatkan harkat dan rnartabat manusia.
Sebaliknya pemalas membuat manusia itu miskin, melarat, dan berarti menjatuhkan harkat
dan martabatnya sendiri. Karena itu tidak boleh bermalas-malas, bersantai-santai dalam hidup
ini. Santai dan istirahat ada waktunya dan manusia mengatur waktunya itu.
Dalam agamapun diperintahkan untuk ke ja keras. Sebagaimana hadist yang diucapkan
Nabi Besar Muhammad S.A.W. yang ditujukan kepada para pengikutnya:"Bekerjalah kamu
seakan-akan kamu hidup selama-lamanya, dan beribadahlah kamu seakan-akan kamu akan
mati besok. Allah berfirman dalam Al-Qur'an surat Ar-Ra'du ayat 1 1 : "sesungguhnya Allah
tidak mengubah keadaan suatu kaum, kecuali jika mereka mengubah keadaan diri mereka
sendiri". Dari haidst dan firman in i dapat dinyatakan bahwa manusia perlu kerja keras untuk
memperhaiki nasibnya sendiri.
Mencari ilmu dan keahlian ketrampilan itu suatu keharusan. Sebagaimana diny atakan dalam ungkapan
sastra: "tuntutlah ilmu dari buaian sampai ke liang lahat" dalam pendidikan dikatakan sebagai
"long life education"
Karena manusia itu mempunyai rasa kebersamaan dan belas kasihan (cinta kasih)
antara sesama manusia, maka ketidakmampuan atau kemampuan terbatas yang menimbulkan
pehdaan tingkat kemakmuran itu dapat diatasi bersama-sama secara tolong menolong,
bergotong-royong. Apabila sistem ini diangkat ke tingkat organisasi negara, maka negara
akan mengatur usahdpe juangan warga negaranya sedemikian rupa, sehingga perbedaan
tingkat kemakmuran antara sesama warga negara dapat dihilangkan atau tidak terlalu mencolok.
Keadaan ini dapat dikaji melalui pendangan hidup ideologi yang dianut oleh suatu negara.
Dalam negara yang menganut ideologi liberalisme, kesadaran individu yang lebih
berperan untuk membantu individu lain yang kurang/tidak mampu bekerja keras memperoleh
penghasilan layak. Jika individu tidak punya kesadaran atau rendah tingkat kesadarannya
untuk membantu yang lain yang kurang / tidak mampu, maka akan muncul pe rjuangan bebas
dan persaingan bebas. Manusia yang satu mengeksploitir manusia lain. Misalnya dalam
hubungan ke rja, majikan mempeke rjakan buruhnya dengan upah murah tak sebanding dengan
tenaga yang dikeluarkannya,


KEYAKINAN / KEPERCAYAAN


Menurut Prof.Dr.Harun Nasution, ada tiga aliran filsafat, yaitu aliran naturalisme, aliran intelektualisme, dan aliran gabungan.
(a) Aliran Naturalisme
Hidup manusia itu dihubungkan dengan kekuatan gaib yang merupakan kekuatan
tertinggi. Kekuatan gaib itu dari natur, dan itu dari Tuhan. Tetapi bagi yang tidak percaya
pada Tuhan, natur itulah yang tertinggi.
Aliran naturalisme berintikan spekulasi, mungkin ada Tuhan mungkm juga tidak ada
Tuhan. Lalu mana yang benar ? Yang benar adalah keyakinan. Jika kita yakin Tuhan itu ada,
maka kita katakan Tuhan ada. Bagi yang tidak yakin, dikatakan Tuhan tidak ada yang ada
hanya natur.
Bagi yang percaya Tuhan, Tuhan itulah kekuasaan tertinggi. Manusia adalah mahluk
ciptaan Tuhan. Karena itu manusia mengabdi kepada Tuhan berdasarkan ajaran-ajaran Tuhan
yaitu agama. Ajaran agama itu ada dua macam yaitu :
1. Ajaran agama dogmatis, yang disampaikan oleh Tuhan melalui nabi-nabi. Ajaran agama
yang dogmatis bersifat mutlak (absolut), terdapat dalam kitab suci Al-Quran dan Hadist.
Sifatnya tetap, tidak berubah-ubah.
2. Ajaran agama dari pemuka-pemuka agama, yaitu sebagai hasil pemikiran manusia, sifatnya
relatif (terbatas). Ajaran agama dari pemuka-pemuka agama termasuk kebudayaan, terdapat
dalam buku-buku agama yang ditulis oleh pemuka-pemuka agama. Sifatnya dapat
berubah-ubah sesuai dengan pedcembangan jaman.
Apabila aliran naturalisme ini dihubungkan dengan pandangan hidup, maka keyakinan
manusia itu bermula dari Tuhan. Jadi, pandangan hidup dilandasi oleh ajaran-ajaran Tuhan
melalui agamanya Manusia yakin bahwa kebajikan itu diridhoi oleh Tuhan. pandangan
hidup yang dilandasi keyakinan bahwa Tuhanlah kekuasaan tertinggi, yang menentukan
segala-galanya disebut pandangan hidup religius (keagarnaan).
Sebaliknya, apabila manusia tidak mengakui adanya Tuhan, natur adalah kekuatan
tertinggi, maka keyakinan itu bermula dari kekuatan natur. Pandangan hidupnya dilandasi
oleh kekuatan natur. Manusia yakin bahwa kebajikan adalah kebajikan natur. Pandangan
hidup yang dilandasi oleh kekuatan natur sifatnya atheisme. Ini disebut pandangan hidup komunis.

LANGKAH-LANGKAH BERPANDANGAN HIDUP YANG BAIK.


Bagaimana kita memeperlakukan pandangan hidup itu tergantung pada orang yang bersangkutan. Ada
yang memperlakukan pandangan hidup itu sebagai sarana mencapai tujuan dan ada pula yang
memperlakukaan sebagai penimbul kesejahteraan, ketentrarnan dan sebagainya.
yang terpenting, kita seharusnya mempunyai langkah-langkah berpandangan
hidup ini. Karena hanya dengan mempunyai langkah-langkah itulah kita dapat memperlakukan
pandangan hidup sebagai sarana mencapai tujuan dan cita-cita dengan baik. Adapun
langkah-langkah itu sebagai berikut :
(I) Mengenal
Mengenal merupakan suatu kodrat bagi manusia yaitu merupakan tahap pertama dari
setiap aktivitas hidupnya yang dalanl jal ini mengenal apa itu pandangan hidup. Tentunya kita
yakin dan sadar bahwa setiap manusia itu pasti mempunyai pandangan hidup, maka kita
dapat memastikan bahwa pandangan hidup itu ada sejak manusia itu ada, dan bahkan hidup
itu ada sebelurn manusia itu belum turun ke dunia. Adam dan hawalah dalam hal ini yang
merupakan manusia pertama, dan berarti pula mereka mempunyai pandangan hidup yang
digunakan sebagai pedoman dan yang memberi petunjuk kepada mereka.
Sedangkan kita sebagai mahluk yang bemegara dan atau beraganla pasti rnempunyai
pandangan hidup juga dalam beragama, khususnya Islam, kita mempunyai pandangan hidup
yaitu AL-Qur'an, Hadist dan ijmak Ulama. yang merupakan satu kesatuan dan lidak dapat
dipisah-pisahkan satu sama lainnya.
(2) Mengerti
Tahan kedua untuk berpandangan hidup yang baik adalah mengerti. Mengerti disini
dimaksudkan mengerti terhadap pandangan hidup itu sendiri. Bila dalanl bemegara kita
berpandangan pada Pancasila, maka dalani be~pandanganh idup pada Pancasila kita hendaknya
mengerti apa Pancasila dan bagaimana mengatur kehidupan bemegan. Begitu juga bagai
yang berpandangan hidup pada agarna Islam. Hendaknya kita mengerti apa itu Al-Qur'an,
Hadist dan ijmak itu dan bagaimana ketiganya itu mengatur kehidupan baik di dunia maupun
di akherat. Selain itu juga kita mengerti untuk apa dan dari mana A1 Qur'an, hadist, dan ijmak
itu. Sehingga dengan demikian rnempunyai suatu konsep pengertian tentang pandangan hdup
dalam Agama Islam.
Mengerti terhadap pandangan hidup di sini rilemegang peranan penting. Karena dengan
mengerti, ada kecendemngan mengikuti apa yang terdapat dalanl pandangan hdup itu.
(3) Menghayati
Langkah selanjutnya setelah mengerti pandangan hidup adalah menghayati pandangan
hidup itu. Dengan menghayati pandangan hidup kita mempemleh gambaran yang tepat dan
benar mengenai kebenaran pandangan hdiup itu sendiri.
Menghayati disini dapat diibaratkan menghayati nilai-nilai yang terkandung didalanu~ya.
yaitu dengan memperluas dan memperdalam pengetahuan mengenai pandangan hidup itu
sendiri. Langkah-langkah yang dapat diternpuh dalanl rangka menghayati ini, menganalisa
hal-hal yang berhubungan dengan pandangan hidup, bertanya kepada orang yang dianggap
lebih tahu dan lebih berpengalarnan mengenai isi pandangan hidup itu atau mengenai pandangan
hidup itu sendiri. Jadi dengan menghayati pandangan hidup kita akan memperoleh mengenai
kebenaran tentang pandangan hidup itu sendiri.
Yang perlu diingat dalam langkah mengerti dan menghayati pandangan hidup itu,
yaitu harus ada. Sikap penerimaan terhadap pandangan hidup itu sendiri. Dalam sikap
penerimaan pandangan hidup ini ada dua altematif yaitu penerimaan secara ikhlas dan
penerirnaaan secara tidak ikhlas.
Dengan kata lain langkah rnengenai mengerti dan menghayati ini ada sikap penerimaan
dan hal lain rnerupakan langkah yang menentukan terhadap langkah selanjutnya. Bila dalam
mengerti dan menghayati ini ada penerimaan secara ikhlas, maka langkah selanjutnya akan
memperkuat keyakinannya. Akan tetapi bila sebaliknya langkah selanjutnya tidak berguna.
(4) Meyakini
Setelah mengetahui kebenaran dan validitas, baik secara kemanusiaan, maupun ditinjau
dari segi kernasyarakatan maupun negara dan dari kehidupan di akherat, maka hendaknya
kita meyakini pandangan hidup yang telah kita hayati itu. Meyakini ini merupakan suatu hal
untuk cenderung mempemleh suatu kepastian sehingga dapat rnencapai suatu tujuan hidupnya.
Dengan rneyakini berarti secara langsung ada penerimaan yang ikhlas terhadap
pandangan hidup itu. Adanya sikap menerima secara ikhlas ini maka ada kecendemngan
untuk selalu berpedoman kepadanya dalam segala tingkah laku dan tindak tanduknya selalu
dipengaruhi oleh pandangan hidup yang diyakininya. Dalam meyakini ini penting juga
adanya iman yang teguh. Sebab dengan iman yang teguh ini dia talc akan terpengaruh oleh
pengaruh dari luar dirinya yang menyebabkan dirinya tersugesti.
Contoh bahwa keyakinan itu penting dalam tingkah laku. Kita sebagai urnat yang
beragama Islam yakin bahwa Allah itu mempunyai sifat yang maha dari segala yang dianmya
adalah maha mengetahui. Sifat maha mengetahui ini membuat orang yang meyakininya
selalu bert>uat baik. Dalam ha1 ini adalah keyakii yang sebenar-benamya. Akan tetapi
dalam kasus tertentu ada pula orang yang walaupun meyakini, tetapi karena imannya tipis
maka terpaksa melanggar ketentuannya.
5. Mengabdi
Pengabdian merupakan sesuatu hal yang penting dalam menghayati dan meyakini
sesuatu yang telah dibenarkan dan diterima baik oleh dirinya lebih-lebih oleh orang lain.
Dengan mengabdi maka kita akan merasakan manfaatnya. Sedangkan perwujudan manfaat
mengabdi ini dapat dirasakan oleh pribadi kita sendiri. Dan manfaat itu sendiri bisa temjud
di masa masih hidup dan atau sesudah meninggal yaitu di dam akherat.
Dampak berpandangan hidup Islam yang antara l@n yaitu mengabdi kepada orang tua
(kedua orang tua). Dalam mengab kepada orang tua bila didasari oelh pandangan hidup
Islam maka akan cenderung untuk selalu disertai dengan ketaatan dalam mengdcuti segala
perintahnya. Setidak-tidaknya kita menyadari bahwa kita sudah selayaknya mengabdi kepada
orang tua. Karena kita dahulu yaitu dari bayi sampai dapat berdiri sendiri tokh diasuhnya dan
juga kita dididik kepada hal yang baik.



Manusia dan Keadilan

Dalam hidup dan kehidupan, setiap manusia dalam melakukan aktifitasnya pasti pernah menemukan perlakuan yang tidak adil atau bahkan sebaliknya, melakukan hal yang tidak adil. Dimana pada setiap diri manusia pasti terdapat dorongan atau keinginan untuk berbuat kebaikan “jujur”. Tetapi terkadang untuk melakukan kejujuran sangatlah tidak mudah dan selalui dibenturkan oleh permasalahan – permasalahan dan kendala yang dihadapinya yang kesemuanya disebabkan oleh berbagai sebab, seperti keadaan atau situasi, permasalahan teknis hingga bahkan sikap moral.

Dampak positif dari keadilan itu sendiri dapat membuahkan kreatifitas dan seni tingkat tinggi. Karena ketika seseorang mendapat perlakuan yang tidak adil maka orang tersebut akan mencoba untuk bertanya atau melalukan perlawanan “protes” dengan caranya sendiri. Nah… cara itulah yang dapat menimbulkan kreatifitas dan seni tingkat tinggi seperti demonstrasi, melukis, menulis dalam bentuk apabun hingga bahkan membalasnya dengan berdusta dan melakukan kecurangan.

Keadilan adalah pengakuan atas perbuatan yang seimbang, pengakuan secara kata dan sikap antara hak dan kewajiban. Setiap dari kita “manusia” memiliki itu “hak dan kewajiban”, dimana hak yang dituntut haruslah seimbang dengan kewajiban yang telah dilakukan sehingga terjalin harmonisasi dalam perwujudan keadilan itu sendiri.

Keadilan pada dasarnya merupakan sebuah kebutuhan mutlak bagi setiap manusia dibumi ini dan tidak akan mungkin dapat dipisahkan dari kehidupan. Menurut Aristoteles, keadilan akan dapat terwujud jika hal – hal yang sama diperlakukan secara sama dan sebaliknya, hal – hal yang tidak semestinya diperlakukan tidak semestinya pula. Dimana keadilan memiliki cirri antara lain ; tidak memihak, seimbang dan melihat segalanya sesuai dengan proporsinya baik secara hak dan kewajiban dan sebanding dengan moralitas. Arti moralitas disini adalah sama antara perbuatan yang dilakukan dan ganjaran yang diterimanya. Dengan kata lain keadilan itu sendiri dapat bersifat hokum.

Keadilan itu sendiri memiliki sifat yang bersebrangan dengan dusta atau kecurangan. Dimana kecurangan sangat identik dengan perbuatan yang tidak baik dan tidak jujur. Atau dengan kata lain apa yang dikatakan tidak sama dengan apa yang dilakukan.

Kecurangan pada dasarnya merupakan penyakit hati yang dapat menjadikan orang tersebut menjadi serakah, tamak, rakus, iri hati, matrealistis serta sulit untuk membedakan antara hitam dan putih lagi dan mengkesampingkan nurani dan sisi moralitas.

Ada beberapa faktor yang dapat menimbulkan kecurangan antara lain ;

1. Faktor ekonomi. Setiap berhak hidup layah dan membahagiakan dirinya. Terkadang untuk mewujudkan hal tersebut kita sebagai mahluk lemah, tempat salah dan dosa, sangat rentan sekali dengan hal – hal pintas dalam merealisasikan apa yang kita inginkan dan pikirkan. Menghalalkan segala cara untuk mencapai sebuah tujuan semu tanpa melihat orang lain disekelilingnya.

2. Faktor Peradaban dan Kebudayaan sangat mempengaruhi dari sikapdan mentalitas individu yang terdapat didalamnya “system kebudayaan” meski terkadang halini tidak selalu mutlak. Keadilan dan kecurangan merupakan sikap mental yang membutuhkan keberanian dan sportifitas. Pergeseran moral saat ini memicu terjadinya pergeseran nurani hamper pada setiapindividu didalamnya sehingga sangat sulit sekali untuk menentukan dan bahkan menegakan keadilan.

3. Teknis. Hal ini juga sangat dapat menentukan arah kebijakan bahkan keadilan itu sendiri. Terkadang untuk dapat bersikapadil,kita pun mengedepankan aspek perasaan atau kekeluargaan sehingga sangat sulit sekali untuk dilakukan. Atau bahkan mempertahankan keadilan kita sendiri harus bersikap salah dan berkata bohong agar tidak melukai perasaan orang lain. Dengan kata lian kita sebagai bangsa timur yang sangat sopan dan santun.

4. dan lain sebagainya.

Keadilan dan kecurangaan atau ketidakadilan tidak akan dapat berjalan dalam waktu bersamaan karena kedua sangat bertolak belakang dan berseberangan.

Keadilan menurut Aristoteles adalah kelayakan dalam tindakan manusia. Kclayakan diartikan sebagai titik tengah diantara ke dua ujung ckstrem yang terlalu banyak dan tcrlalu sedikit. Kedua ujung ekstrem itu menyangkut dua orang atau benda. Bila kedua orang tersebut mempunyai kesamaan dalam ukuran yang telah ditetapkan, maka masing-masing orang harus memperoleh benda atau hasil yang sama. kalau tidak sama, maka masing-masing orang akan menerima bagian yang tidak sama, sedangkan pelanggaran tcrhadap proporsi terscbut berarti ketidak adilan.


Keadilan oleh Plato diproyeksikan pada diri manusia schingga yang dikatakan adil adalah orang yang mengendalikan difi, dan perasaannya dikendalikan olch akal.
Lain lagi pendapat Socrates yang mcmproyeksikan keadilan pada pemerintahan. Menurut Socrates, keadilan tercipta bilamana warga negara sudah merasakan bahwa pihak pemerintah sudah melaksanakan tugasnya dengan balk. Mengapa diproycksikan pada pemerintah, scbab pemerintah adalah pimpinan pokok yang menentukan dinamika inasyarakat.
Kong Hu Cu berpendapat lain : Kcadilan terjadi apabila anak sebagai anak, bila ayah sebagai ayah, bila raja sebagai raja, masing-masing telah mclaksanakan kcwajibannya. Pcndapat ini terbatas pada nilai-nilai tertentu yang sudah diyakini atau discpakati.


Manusia dan penderitaan

Pendiritaan menurut bahasa sanskerta merupakan menahan atau menanggung, atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan.penderiataan merupakan keluh, kesah, kesengsaraan, kelaparan, kekenyangan kepanasaan, dan lain-lain. Dalam Bukunya Ir. Drs. M.Munandar Sulaiman, Ms. “Ilmu Budaya Dasar”, menyatakan penderitaan termasuk realitas dunia dan manusia. Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat, ada yang berat dan ada juga yang ringan. Namun, penderitaan individu juga menentukan berat tidaknya intensitas penderitaan. Dan akibat penderitaan sendiri bermacam-macam, ada yang mendapt hikmah besar dari suatu penderitaan, ada pula yang menyebabkan kegelapan dalm hidupnya. Oleh karena itu belum tentu penderiataan tidak bermanfaat dalam kehidupan

Dinyatakan dalam Al-Quran surat Al-Balad ayat dinyatakan “Manusia adalah makhluk hidup yang penuh perjuangan”. Jadi Disini manusia dituntut dapat bekerja keras untuk dapat melangsungkan hidupnya. Disinilah manusia dihadapkan beberapa kendala atau masalah, baik dari alam atupun masyarakat sekelilingnya. Maka dari itu proses dari adanya kelangsungan hidup adalah berupa penderitaan. Seperti penderitaan beberapa tokoh islam yang memperjuangkan agamanya, sehingga Islam menjadi besar seperti faktanya. Dan masih banyak lagi contoh lainya yang menunjukan bahwa penderitaan tidak selamanya berpengaruh negative dan merugikan, tetapi dapat menjadi energi pendorong untuk menciptakan hal-hal yang besar.

  1. Siksaan

Berbicara tentang kesiksaan, maka terbayang pada neraka dan dosa, sepert yang dijelaskan dalam surat Al-Ankabut, ayat 40 yang menyatakan :

“Masing-masing bangsa itu Kami siksadengan ancaman siksaan, karena dosa-dosanya. Ada diantaranya Kami hujani dengan batu-batu kecil seperti kaum Aad, ada yang diganyang dengan halilintar bergemuruh dahsyat seperti kaum Tsamud, ada pula yang kami benamkan kedalam tanah seperti Qorun, dan ada pula yang Kami tengelamkam seperti kaum Nuh, dengan siksaan-siksaan itu, Allah tidak akan menganiaya mereka, namun mereka jugalah yang menganiaya dirinya sendiri, karena dosa-dosanya”.

Namun disini kita akan membahas siksaan yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari, sikasan terbayang dibenak kita adalah hal yang sangat mengerikan dan anarkis, akan tetapi siksaan tidak selalu berhubungan dengan fisik, karena ada beberapa macam siksaan seperti siksaan penyakit, siksaan hati, dan siksaan badan oleh orang lain. Siksaan manusia ini ternyata juga menimbulkan kreativitas baik bagi yang pernah mengalami siksaan atau orang lain yang berjiwa seni yang menyaksikan baik langsung atau tak langsung.

Dari bukunya Drs. Supartono ‘Ilmu Budaya Dasar”, menjelaskan bahwa penderitaan biasanya disebabkan oleh siksaan, siksaan biasa dirasakan pada badan atau jasmani, dan juga dapaat berupa siksaan jiwa atau rohani, antara lain:

  1. a. Kebimbangan pasti akan dialami ketika seseorang yang dihadapkan oleh dua pilihan yang penting, yang ia tidak dapat menentukan pilihannya.
  2. b. Kesepian juga dialami seseorang berupa rasa sepi dalam dirinya atau jiwanya halini akan terus ia rasakan walaupun ia dalam lingkungan yang ramai.
  3. c. Ketakutan (fobia) merupakan suatu kecemasan yang luar biasa, terus menerus dan tidak realistis, sebagai respon terhadap keadaan eksternal tertentu.
  4. Kekalutan Mental

Bentuk gangguan dan kekacauan fungsi mental, atau kesehatan mental yang disebabkan oleh kegagalan bereaksinya mekanisme adaptasi dari fungsi-fungsi kejiwaan terhadap stimuli ekstern dan ketegangan-ketegangan, sehingga muncul gangguan fungsi atau gangguan struktur dari satu bagian, satu organ, atau sistem kejiwaan atau mental. Secara sederhana, kekalutan mental dapat dirumuskan sebagai gangguan kejiwaan akibat ketidak mampuan seseorang mengatasi persoalan hidup yang harus dijalaninya, sehingga yang bersangkutan bertingkah secara kurang wajar.

Sebab –sebab timbulnya kekalutan mental yaitu:

  1. Kepribadian yang lemah atau kurang percaya diri sehingga menyebabkan yang bersangkutan merasa rendah diri, (orang-orang melankolis)
  2. Terjadinya konflik sosial-budaya akibat dari adanya norma yang berbeda antara dirinya dengan lingkungan masyarakat.
  3. Pemahaman yang salah sehingga memberikan reaksi berlebihan terhadap kehidupan sosial (overacting) dan juga sebaliknya terlalu rendah diri (underacting).

Akibat dari kekalutan social antara lain :

  1. Positif, bila trauma (luka jiwa) yang dialami seseorang, akan disikapi untuk mengambil hikmah dari kesulitan yang dihadapinya, setelah mencari jalan keluar maksimal, tetapi belum mendapatkannya tetapi dikembalikan kepada sang pencipta yaitu Allah SWT, dan bertekad untuk tidak terulang kembali dilain waktu.
  2. Negatif, bila trauma yang dialami tidak dapat dihilangkan, sehingga yang bersangkutan mengalami frustasi, yaitu tekanan batin akibat tidak tercapainya apa yang dicita-citakan. Semisal :
  3. Agresi yaitu Meluapkan rasa emosi yang tidak terkendali dan cenderung melakukan tindakan sadis yang dapat mambahayakan orang lain.
  4. Regresi yaitu Pola reaksi yang primitif atau kekanak-kanakan.
  5. Fiksasi yaitu Pembatasan pada satu pola yang sama
  6. Proyeksi yaitu Melemparkan atau memproyeksikan sikap-sikap sendiri yang negatif pada orang lain.
  7. Indentifikasi yaitu Menyamakan diri dengan sesorang yang sukses dalam imajinasi.
  8. Narsisme self love yaitu Merasa dirinya lebih dari orang lain.
  9. Autisme yaitu Menutup diri dari dunia luar dan tidak puas dengan pantasinya sendiri.