twitter


Efek pemanasan global makin memprihatinkan. Bulan September lalu, kawasan laut es di kutub utara mengalami penurunan drastis. Saat ini cuma ada lapisan es padat seluas 60 ribu kilometer persegi. Untungnya Samudera Arktik masih mengalami siklus normal, yakni meleleh di musim panas, membeku di musim dingin. Tapi tingkat kepadatan es sudah berbeda.
Awalnya asumsi para peneliti cairnya es sudah tidak ekstrim. Tapi sayangnya asumsi itu malah patah. Sekitar 3 minggu lalu, peneliti dikejutkan fakta menciutnya lapisan es. Akibatnya, ada indikasi bahwa terbentuknya lapisan es-es yang baru tidak lagi padat alias tipis. Bisa jadi, cukup dengan hembusan angin es sudah mencair. Dan peneliti pun bilang kalau lapisan es baru ini rentan banget. Itu artinya, es di perairan Arktik tingggal seluas 4,6 juta kilometer persegi. Dan pastinya membuat rekor lagi, jadi titik terendah ketiga, setelah tahun 2007 dan 2008.
Es yang berumur tua dan tebel hampir seluruhnya meleleh di Arktik. Sisanya tinggal 60 ribu kilometer persegi. Kalau dibandingin tahun 80-an, lapisan es yang padat dan tua masih mencapai ukuran 3 juta kilometer persegi. Hal ini mengindikasikan bahwa kawasan es di Arktik bakalan terus berkurang dalam beberapa dekade ke depan. Perkiraannnya, di tahun 2030 atau 2040 bakal ada episode di mana kutub udah gak lagi ber es.

0 komentar:

Posting Komentar